7 Fakta Tentang Bidan yang Belum Tentu Kamu Tahu
Sebagai salah satu profesi tertua di dunia, bidan berperan untuk mengurangi angka kematian ibu, berikut fakta-fakta tentang Bidan yang belum tentu semua orang tahu:
1. Semua Bidan adalah perempuan
Di luar negeri banyak loh profesi Bidan yang laki-laki. Mungkin budaya, adat dan kebiasaan di luar negeri memang sudah siap terkait laki-laki yang menangani kehamilan dan persalinan ibu hamil. Semua Politeknik Kesehatan dan Sekolah Tinggi Kesehatan yang memiliki jurusan kebidanan mewajibkan calon mahasiswa kebidanan adalah seorang perempuan.
2. Belum pernah hamil dan bersalin, tapi sudah membantu orang hamil dan bersalin
Bagi bidan yang baru lulus Politeknik Kesehatan atau Sekolah Tinggi, yang biasanya banyak yang belum menikah, namun sudah boleh dan legal dalam membantu konsultasi ibu hamil maupun ibu yang bersalin.
Dengan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah dan saat magang di pelayanan kesehatan, percayalah, bidan akan sepenuh hati dan profesional untuk menangani ibu hamil dan bersalin.
3. Bidan, pilihan utama ibu hamil, terutama di pedesaan
Data dari Riset Kesehatan Dasar (2013) Bidan merupakan tenaga kesehatan yang paling berperan (87,8%) dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil dan fasilitas kesehatan yang tersebar melalui praktek bidan mandiri (52,5%), Puskesmas/Pustu (16,6%) dan Posyandu (10,0%). Ketiga pelayanan kesehatan terakhir memang ramai ditemukan di pedesaan. Ini kata Guru Besar Gizi IPB, Prof Ali Khomsan tentang Posyandu.
4. Bidan Delima, sertifikasi Bidan praktik mandiri
Program Bidan Delima merupakan program yang dikembangkan oleh IBI untuk sertifikasi Bidan Praktek Mandiri (BPM). Prinsip Program Bidan Delima adalah standarisasi pelayanan BPM. Program Bidan Delima memastikan bahwa praktek mandiri Bidan adalah hasil penelitian dan perkembangan praktek kebidanan terkini.
5. Selain AMd Keb, ada juga Sarjana Kebidanan
Selain DIII dan DIV yang dikeluarkan oleh Politeknis Kesehatan dan Sekolah Tinggi Kesehatan, ada loh Bidan yang diraih lewat pendidikan S1. Tercatat hanya ada 4 perguruan tinggi negeri saja yang memiliki program Sarjana Kebidanan dengan gelar SKeb, yaitu Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Andalas
6. Bisa bekerjasama dengan dukun
PMK No 97 Tahun 2014 sudah mengatur kerjasama antara Bidan dan Dukun. Dukun yang dimaksud adalah Dukun Beranak ya, bukan dukun dengan pengertian lain.
Biasanya kerjasama bidan dan dukun ini terjadi di daerah yang tempat praktek bidannya jauh dari pemukiman atau pada daerah yang adat istiadat dan kepercayaan tradisionalnya masih sangat kental.
Dalam kerjasama tersebut Dukun tidak memberikan pelayanan medis yang masih merupakan tugas bidan. Dukun berperan untuk Memotivasi ibu hamil untuk periksa ke bidan. Selain itu, dukun juga dapat berperan mengantar ibu hamil yang tidak mau periksa ke bidan.
7. Himpunan profesi Bidan: Ikatan Bidan Indonesia
Kalau Dokter dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perawat dengan Ikatan Perawat Nasional Indonesia (IPNI), dan Ahli Gizi punya Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI), Bidan juga punya Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Sejak tahun 1951 sampai 2016, IBI sudah ada memiliki 215.571 anggota yang bersama-sama mewujudkan kesehatan ibu dan anak yang lebih baik di masa depan.
Sumber : https://linisehat.com/7-fakta-bidan-belum-tentu-kamu-tahu/
Comments
Post a Comment